Pagi ini seperti biasa Linda terbangun dari tidur lelapnya,
semalam tidurnya indah sekali. Lindamelihat kearah jendela , cuaca nya cerah
sekali dengan suara burung – burung berkicau .
“Selamat
Pagi Duniaaa \o/” sapa Linda dengan nada semangat.
“kring…
kringgg” suara Handphonenya berbunyi sontak Linda segera mengambil ponsel yang
terletak tepat dibawah bantalnya.
Ternyata itu adalah notifikasi jejaring social. Ya, Linda
memang sangat aktif di jejaring social seperti Facebook, Path , Instagram,
twitter, BBM, Line dll. Bahkan yang ia lakukan setiap pagi bukannya segera
mandi atau merapihkan tempat tidur malah segera update status serta membalas
pesan. Linda sangat mencintai smartphone yang ayah berikan . Smartphone yang
selalu ia idam – idamkan ini akhirnya ia dapatkan .
Ketika ia sedang asyik dengan ponsel nya. Mamah memanggilnya “Linda,
kamu sudah bangun nak. Ayo cepat kamu siap siap pergi sekolah”. Linda segera beranjak dari tempat tidurnya
dan pergi sekolah. Ia masih duduk di kelas 3 jenjang SMA di sekolah yang cukup
favorit di kota ini.
Seperti biasa ayah mengantarnya pergi sekolah , kebetulan
kantor ayah dan sekolahnya cukup dekat. Kami pun tiba tepat digerbang sekolah.
“Yah, Linda
masuk dulu ya.. bell mau berbunyi” Ucap Linda dengan tergesa-gesa.
“Iya sayang,
semangat ya belajarnya kamu harus jadi anak kebanggaan ayah dan ibu” Kata ayah
dengan semangat.
Linda pun segera memasuki kelasnya. Saat itu pelajaran
Sejarah dimulai , Linda sama sekali tidak memperhatikan apa yang Ibu Guru
sampaikan di depan kelas. Yang dia lakukan hanya sibuk dengan ponselnya .
Sesekali Ibu Guru melihat apa yang dilakukan Linda, namun Linda bisa mengelak
dengan pura-pura menulis materi.
Bel
istirahat pun berbunyi
“Linda, kita
nongkrong di kantin sumpek nih selama pelajaran sejarah tadi” ajak Ressa salah
satu sahabat Linda.
“Gak ah Res,
aku bawa makanan dari rumah . Kamu aja bareng Rina” Linda menolak ajakan Ressa.
“Oh ya udah
kita cabut dulu.” Ressa dan Rina ke kantin bareng.
“Rin, ada
yang aneh deh dari si Linda. Dia selalu saja sibuk dengan ponselnya . Udah
jarang sekali dia barengan sama kita. Apakah teman – teman di BBM nya lebih
asyik dari kita atau mungkin dia lagi ngelakuin sesuatu dengan ponselnya” kata
Ressa dengan penuh tanda Tanya.
“Udahlah
Ress biarkan saja dia asyik dengan dunia nya sendiri. Kalau udah kecanduan ya
kayak begitu. Lupa sama orang orang disekitarnya. Biarlah nanti juga kalau
inget dia pasti bareng kita. Gak usah khawatir toh dia juga udah gede” Jawab
Rina dengan nada cuek.
…
Sore itu, Linda pulang sekolah . Linda masih asyik dengan
ponselnya. Bagi dirinya , sekarang merupakan barang yang sangat berharga karena
tanpa smartphone canggihnya itu hidupnya terasa sangat hampa , teman teman di
kontak BBM nya yang selalu menghubungi Linda , padahal Linda sendiri belum
pernah menatap muka langsung orang-orang yang ada di BBM nya itu . Hanya teman
dunia maya. Mungkin, menurut Linda teman dunia maya lebih asyik dibandingkan
dengan dunia nyata.
“Linda, kenapa kamu asyik sekali berbincang di
BBM , emang kamu sedang berbincang dengan siapa ?” Tanya mamah dengan heran.
“Gak kok mah
, cuman sekedar teman-teman di BBM saja” jawab Linda sambil melirik ponselnya
itu.
Linda tidak
sadar bahwa orang – orang di sekitarnya itu tidak suka dengan tingkah Linda ,
seolah olah dunia nya hanya disana saja. Teman – teman Linda mulai menjauhinya .
“Linda sudah tidak asyik lagi” ungkap teman –
teman Linda
Linda tidak menghiraukan cemoohan
teman-temannya itu. Linda mengutarakan apa yang dia alami kepada teman – teman
dunia maya nya. Bahwa teman-temannya menjauhi nya .
….
Lama kelamaan Linda menyadari bahwa
tingkahnya selama ini salah, ia berusaha untuk mendekati teman-temannya.
Sahabatnya yaitu Ressa dan Rina.
“Res , Rin kekantin
bareng yuk . Dah lama nih kita gak nongkrong bareng” Ajak Linda
“hmm,
ngapain kamu ngajak kita , bukannya kamu punya temen sendiri ya” tolak Ressa
dengan nada sindiran
Ressa dan Rina pergi tanpa
memperdulikan Linda. Linda melihat kearah sekitar , melihat teman – temannya
yang sedang asyik berbincang. Hati Linda teriris ia menyadari ternyata di
sekitarnya lebih mengasyikan dibanding dengan dunia maya. Ia tertunduk dan
menyesali tingkahnya selama ini. Tingkah yang ia lakukan ternyata menjauhkan
dirinya dari orang – orang sekitarnya.
“Res, Linda
kasian juga ya . Mending kita ajak dia aja yu bareng – bareng sama kita” Ungkap
Rina kepada Ressa.
“Gue sengaja
bersikap seperti ini dulu sama Linda
soalnya gue pengen dia nyadar kalau orang – orang disekitarnya masih peduli .
Biar dia gak terlalu fanatic sama teman – teman di sosmed nya yang padahal
Linda sendiri belum pernah bertatap muka langsung” Ungkap Ressa dengan penuh
kasih sayang.
Ressa, Rina dan Linda memang sudah
bersahabat sejak mereka masuk SMA, Ressa dan Rina rindu dengan sosok Linda yang
selalu barengan , bercerita susah senang sebelum ia mendapatkan ponsel baru
dari ayahnya. Sebenarnya bukan masalah ponselnya tapi memang zaman sekarang
sangat mudah untuk berkomunikasi, berdiskusi di sosmed memang cukup
mengasyikkan apalagi jika kita sedang bosan dan sendiri sosmed bisa membuat
kita tidak bosan lagi . Orang – orang sepertinya sudah lupa bahwa mereka sudah
merasakan suatu pengaruh . Orang – orang yang berada di dekat kita menjadi jauh
begitupun sebaliknya orang orang yang jauh menjadi dekat. Bahkan orang yang
belum pernah kita ketemu menjadi kenal dengan adanya sosmed, orang orang dari
belahan jiwa manapun bisa kita jamah. Semuanya tergantung cara kita menyikapi
pengaruh tersebut.
…
“Lin, kenapa
kamu termenung begitu, biasanya kamu asyik dengan teman – teman di BBM kamu”
Tanya mamah dengan heran dan cemas apa yang telah terjadi kepada anak bungsunya
itu.
“gak apa-apa
kok mah , gak usah khawatir” jawab Linda dengan lesu.
“Mamah tau
kok kamu lagi ada masalah kan , mamah bisa liat dari ekpresi wajah kamu.
Perasaan seorang ibu gak bisa dibohongi” kata mamah sambil merangkul anaknya
agar bisa menceritakan masalah apa yang terjadi.
“Baiklah
mah, jadi begini teman-teman sekolah Linda menjauhi Linda termasuk Ressa
&Rina, gara gara Linda terlalu asyik dengan teman – temen di BBM. Mereka
anggap kalau Linda sudah punya dunia sendiri. Banyak yang mencemooh Linda
katanya Linda udah gak asyik lagi, awalnya Linda tidak menghiraukan omongan
mereka tapi sekarang Linda sadar kalau Linda salah. Linda ingin memperbaiki
kesalahan Linda. Linda kesepian mah, Linda pengen punya banyak teman lagi
seperti dulu. Linda pengen ngobrol sama temen – temen, curhat curhatan lagi” Ucap
Linda sembari memeluk ibunya dan menangis.
“Gak usah
menangis sayang, lebih baik kamu minta maaf sama teman teman kamu atas sikapmu
selama ini, mamah yakin temen – temen kamu pasti maafin kamu sayang dan
syukurlah kalau kamu menyadari sikapmu selama ini. Jangan bersedih lagi
sekarang mending kamu tidur, besok kamu lakukan apa yang mamah kasih tau.
Semangat ya sayang” kata mamah dengan penuh nasihat.
Keesokan harinya Linda masuk sekolah dan ia tiba – tiba
berdiri di depan papan tulis dan meminta maaf sama teman – temannya.
“Temen, aku
minta maaf karena udah gak menghiraukan kalian , cuek dengan kalian aku terlalu
asyik dengan duniaku sendiri. Aku menyesal aku janji gak akan bertindak seperti
itu lagi , sekarang aku sendiri, aku kesepian aku butuh kalian teman-teman. Aku
benar-benar menyesal” Ucap Linda dengan penuh penyesalan. Lalu teman – teman
Linda tersentuh hatinya , dan mereka memaafkan Linda . Sahabat Linda yakni
Ressa dan Rina pun melangkah menghampirinya.
“Lin, kamu
jangan menangis lagi ya kita sudah memaafkan kamu kok, kita sengaja menjauhi
kamu dulu agar kamu menyadari tingkah laku kamu itu salah, kita peduli sama
kamu kok kita sayang sama kamu . Kita ingin yang terbaik buat kamu. Ingin
melakukan canda tawa lagi sama kamu ayo kita lulus bareng-bareng, susah bareng
bareng dan senang bareng bareng” kata Lina dengan senang hati karena sahabatnya
telah kembali, dan telah bisa merasakan bahwa disekitarnya ingin menemaninya
bukan hanya teman di sosmednya saja. Mereka pun kembali akur , suasana di kelas
kembali hangat.
---SEKIAN---
....
BalasHapus